Dapatkan buku-buku karya Usni Arie terbaru (Penebar Swadaya Jakarta), Panen Lele 2,5 Bulan, Panen Bawal 40 Hari, Panen Ikan Mas 2,5 Bulan, Panen IKan Patin 3 Bulan. Tersedia kumpulan artikel budidaya ikan air tawar (23 jenis ikan), kumpulan artikel budidaya nila gesit. Miliki buku Kiat Sukses Beternak Kodok Lembu. Hubungi 081 563 235 990.

22 April 2008

Budidaya Ikan Gurame - Peluang usaha ikan gurame

Ikan gurame termasuk ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Permintaan pasarnya tetap tinggi, namun pasokannya rendah. Keadaan ini mejadikan harga ikan ini tetap tinggi. Bahkan dari semua jenis ikan air tawar, harga ikan gurame selalu stabil dari waktu ke waktu. Pada tahun 2007, gurame konsumsi bisa dijual dengan kisaran harga Rp. 25.000,00 – Rp. 35.000,00. Harga ini berlaku di Jawa Barat.

Secara garis besar, kegiatan budidaya ikan dibagi kedalam dua tahapan, yaitu pembenihan dan pembesaran. Namun kedua kegiatan itu masih dilakukan secara tradisional, atau masih menggunakan cara-cara lama. Budidaya ikan gurame dianggap tidak maju pesat seperti ikan nila, mas dan ikan-ikan lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena sifat-sifat biologis dari ikan gurame itu.

Salah satu tanda budidaya ikan tradisional adalah padat penebaran di kolam rendah. Keadaan itu menyebabkan produkstivitas lahan menjadi rendah, karena dalam suatu luasan tidak menghasilkan ikan dalam jumlah tinggi. Dilihat dari segi usaha dianggap tidak maksimal. Berbeda dengan budidaya intensif, dimana dalam satu luasan bisa menghasilkan ikan dalam jumlah yang tinggi.

Tanda lainnya adalah pemberian pakan tambahan pada setiap tahapan kegiatan tidak bisa dilakukan dengan dosis tinggi. Ini disebabkan karena sifat ikan gurame yang fasif dalam menangkap pakan tambahan. Jadi jumlah pakan yang dikonsumsinya tidak banyak seperti ikan mas dan nila. Selain itu lingkungan hidup gurame dalam air yang tenang, tidak mengalir deras. Jadi sisa-sisa pakan dan kotoran tidak bida keluar kolam. Hal ini bisa menyebabkan kualitas air di kolam menurun.

Selain kedua tanda di atas, tanda dari budidaya tradisional yang bisa dilihat adalah ikan gurame tidak dipijahkan secara buatan, misalnya dengan melalui teknik hipofisasi, mengingat ikan ini bisa memijah secara alami. Pemijahan buatan tidak bisa memberikan keuntungan yang bearti, karena jumlah telur dalam seekor induk sangat sedikit. Selain itu, ketergantungan ikan gurame pada alam sangat tinggi, dimana dalam proses pemijahan harus melalui dulu proses adaftasi terhadap lingkungan.

Meski budidaya ikan gurame masih dilakukan secara tradisional, tetapi usaha ini tetap menguntungkan, karena harga jual ikan konsumsi dan benih masih lebih tinggi dari biaya produksi. Jadi masih banyak keuntungan yang bisa diperoleh dalam setiap periode pemeliharaan. Makanya budidaya ikan gurame tetap berkembang dimana-mana. Untuk menguji kelayakan budidaya ikan gurame, baca analisis usaha pembenihan dan analisis usaha pembesaran pada tulisan lain.