Pemijahan ikan mas yang baik dapat merangsang induk betina untuk mengeluarkan telur, dan disusul dalam waktu yang cepat jantan turut mengeluarkan sperma. Pada saat itulah terjadi pembuahan. Menurut LAGLER et al., (1972) dan SUMANTADINATA, 1983, pembuahan adalah penggabungan antara sel telur dengan spermatozoa sehingga terbetuk zygote. Telur yang tidak dibuahi akan mati dan mudah dikenali, karena kecerahannya hilang, serta warnanya menjadi putih dan keruh.
Spermatozoa memasuki telur lewat micropyle (LAGLER et al., 1972). Satu spermatozoa sudah cukup untuk membuahi sebutir telur (monospermic). Spermatozoa yang masuk hanya bagian kepalanya saja, sedangkan ekornya di luar, cytoplasma dan chorion merenggang menjadi semacam sumbat yang segera menutup micropyle untuk menghalangi masuknya spermatozoa yang lain. Proses masuknya sperma ke dalam telur melalui mycropyle berlangsung antara 45 – 60 detik (Woynarovich dan Horvart, 1980).
Segera setelah memasuki telur, inti spermatozoa membesar dan kromosomnya mengalami perubahan sehingga memungkinkan untuk bergabung dengan kromosom dari dalam sel telur sebagai fase awal pembelahan (LAGLER et al., 1972). Pada pembuahan sperma yang telah disimpan, pencampuran sperma dan telur harus dilakukan segera karena ketahana hidup sperma yang didinginkan berkurang dengan cepat pada suhu kamar (HOAR et al., 1983 DAN KUROKURA et al., 1984).
Menurut NELSEN (1953); BAKER (1972); LAGLER 172 dalam SUMANTADINATA (1983), proses pembelahan diikuti oleh perkembangan selanjutnya yang berupa proses-proses blastulasi, glastulasi, organogenesis sampai proses penetasan. BALINSSKY (1984) dalam SUMANTADINATA (1983) mengatakan bahwa proses penetasan terjadi apabila emrio telah menjadi lebih panjang daripada lingkaran kuning telur dan telah terbentuk sirip perut. Penetasan terjadi dengan cara pelembutan choreon oleh suatu enzym atau substansi kimia lainnya hasil sekresi kelenjar endotern (BLAXTER, 1969 dalam SUMANTADINATA, 1983). Selain itu, penetasan juga dapat disebabkan oleh gerakan-gerakan larva akibat peningkatan suhu, intensitas cahaya dan atau pengurangan tekanan oksigen.
Temperatur air yang baik untuk pengeraman berkisari antara 25 – 30 o C (WOYNAROVICH dan HORVARTH, 1980). Tetapi menurut WIDIATI dan HARDJAMULIA (1983) mengatakan bahwa telur ikan mas dapat menetas setelah tiga hari masa inkubasi dengan suhu 24 – 26 o C. Disamping itu oksigen dalam air sangat berpengaruh terhadap penetasan telur. Selama pengeraman, telur ikan membutuhkan oksigen yang tinggi, yaitu tidak boleh kurang dari 3 ppm.
Daftar Pustaka :
Pangetuningtyas, J.W. 1993. Study Tentang Pengaruh Radiasi Sinar Ultra Violet dan Waktu Penyimpanan Sperma Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Terhadap Persentase Pembuahan dan Persentase Penetasan Telur. Skripsi. Fakultas Peternakan, Universitas Dipenogoro. Semarang.
Rohadi, D.S, 1996. Pengaruh Berbagai Waktu Awal Kejutan Panas Terhadap Persentase Larva Diploid Mitoandrogenetik Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Universitas Padjadjaran, Fakultas Pertanian, Jurusan Perikanan, Jatinangor,