Memberok berarti menyimpan induk-induk yang berasal dari kolam pemeliharaan induk di bak pemberokan. Kegiatan ini dilakukan semalam, hingga menjelang induk tersebut dipijahkan. Pemberokan bertujuan untuk membuang kotoran. Kotoran dapat menggangu saat pengurutan telur, dan bisa mengotori telur.
Pemberokan juga bertujuan untuk mengurangi kandungan lemak dalam gonad. Kandungan lemak yang terlalu tinggi dapat menghambat proses pemijahan, atau streefing, sehingga telur susah keluar. Selain itu, pemberokan juga bertujuan pula untuk memudahkan dalam membedakan induk yang gendut karena matang telur dengan gendut karena makanan.
Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberokan adalah :
1) Keadaan air harus bersih (tidak mengandung pakan) serta mengalir secara kontinyu agar induk tidak stres dan oksigen tetap tinggi.
2) Induk tidak boleh diberi pakan tambahan agar kandungan lemaknya tidak bertambah.
3) Pemberokan ini dilakukan minimal selama 12 jam.
Untuk meyakinkan kembali kematangan gonad, maka induk-induk yang sudah diberok diseleksi kembali. Induk yang gendut akibat pakan biasanya perutnya akan kempes selama pemberokan. Sedangkan induk yang matang gonad, perutnya tetap gendut.
Seleksi induk lyang akan dipijahkan tidak hanya memperhatikan bagian luarnya saja, tetapi harus diperhatikan pula tingkat kematangan telurnya. Dengan demikian, untuk meyakinkan lebih lanjut telur yang sudah matang dapat diperiksa dengan larutan sera yaitu campuran formalin.
Alkohol dan larutan acetid dengan perbandingan 6:3:1. Caranya adalah sebagai berikut :
1. Tangkap induk yang akan dipijahkan, kemudian sedot telurnya dengan menggunakan selang kanulasi yaitu selang ukuran 1 mm dimasukkan ke dalam lubang kelamin induk betina sedalam 2-3 cm, kemudian ujung lainnya disedot dengan mulut sedikit demi sedikit sampai tampak telur didalam selang.
2. Telur yang telah tersedot kemudian dikeluarkan dan diletakkan dalam lempengan gelas (cawan) kemudian ditetesi larutan sera.
3. Telur yang telah matang dapat dicirikan dari ukurannya yang seragam, antara 1,1 - 1,4 mm, berwarna kuning atau hijau mengkilat. Bila dimasukkan dalam larutan sera inti telurnya terlihat jelas terpisah dari cangkangnya.
4. Induk yang telah matang telur dipisahkan dalam bak pemijahan, atau bak penampungan sementara sampai waktunya dilakukan penyuntikan.