Mengangkut benih ikan mas tidak sulit. Tapi bagaimana caranya agar bisa selamat. Pertama benih harus diberok dulu. Pemberokan bertujuan agar kotoran dalam tubuh benih keluar, sehingga kotoran itu tidak menurunkan kualitas air dalam wadah pengangkutan. Penurunan kualitas air bisa berakibat buruk pada benih dan bisa menimbulkan kematian.
Sebelum diberok, benih juga harus diseleksi terlebih dahulu, agar ukurannya seragam. Benih yang tidak seragam dapat berakibat buruk dalam pengangkutan, dimana ikan-ikan kecil akan tersisih oleh yang besar, baik dalam mendapatkan ruang gerak atau dalam mendapatkan oksigen. Akibatnya kematian dalam pengangkutan menjadi tinggi.
Mengangkut ikan ada dua sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Terbuka adalah sistem pengangkutan benih dimana air dalam wadah angkut kontak langsung dengan udara sebagai sumber oksigen. Sistem ini hanya digunakan untuk mengangkut benih dalam jarak yang dekat, misalnya dari kolam ke kolam dalam lokasi yang sama.
Sedangkan tertutup adalah sistem pengangkutan dimana air dalam wadah angkut tidak kontak langsung dengan udara beabas, karena tertutup rapat oleh wadah angkut. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan selama pengangkutan berasal dari tabung oksigen yang dihembuskan sebelumnya.
Cara mengangkut benih sistem tertutup :
- Potong kantong plastik sepanjang 2 m
- Ikat bagian tengah plastik dan masukan salah satu bagian ke bagian yang lainnya sehingga akan terbentuk kantong dua lapis
- Isi kantong plastik dengan 5 – 10 liter air bersih.
- Masukan benih yang akan diangkut. Kepadatan benih dalam plastik tergantung dari ukuran, ukuran 2 – 3 cm sebanyak 1.000 – 1.500 ekor, 3 – 5 cm sebanyak 700 – 900 ekor, 5 – 8 cm sebanyak 40 – 600 ekor, dan 8 – 15 cm sebanyak 200 – 300 ekor.
- Buang udara dalam kantong, lalu masukan oksigen dari tabung dengan selang kecil sampai diperkirakan mencapai setengah bagian kantong tersebut