Patin Siam atau jambal siam adalah ikan asli Thailand. Patin Siam umumnya hidup di air tawar dan payau dengan aliran air yang tenang, terutama di sungi-sungai berlumpur atau berpasir (SMITH, 1945; SOETIKNO, 1976; DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN 1877; LAGLER et al., 1977). Kadang-kadang ikan ini masuk ke dalam rawa yang berdekatan dengan sungai besar (SOETIKNO, 1974).
Ikan ini hidup subur di sungai, danau, waduk dan kolam (VARIKUL dan BOONSOM, 1966; SAR, 1985). Penyebaran ikan Patin Siam meliputi Thailand, Burma, India (WEBER DAN BEAUFORT, 1913 ; SMIT 1945 ; DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN, 1977) Taiwan, Malaysia, Semenanjung Indocina (BUCHANAN, 1983), Sumatra dan Kalimantan (SCHUSTER dan DJAJADIREDJA, 1952).
Ikan patin siam termasuk ikan dasar, hal ini bisa dilihat dari bentuk mulutnya yang agak ke bawah. Habitatanya di sungai-sungai yang tersebar di Indonesia, India, dan Myanmar (KOTELAT, 1993). Jenis ikan patin di Indonesia cukup banyak, diantaranya Pangasius poluranodo (ikan juaoro), Pangasius macronema (ikan rius, riu, lancang), Pangasius micronemus (wakal, riu scaring) Pangasius nasutus (pedado) dan Pangasius nieuwenhuisil (lawang).
Ikan Patin Siam mempunyai daya tahan tubuh yang tinggi terhadap amonia dan buangan nitrogen lainnya (AIZAM, et al., 1983) dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan buatan, seperti dalam sangkar terapung (ONDARA, 1980). Ikan ini juga mempunyai daya reproduksi, benihnya dapat ditangkap di sungai-sungai besar dan baik untuk dikembangkan sebagai ikan kultur (DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN, 1977)