Dapatkan buku-buku karya Usni Arie terbaru (Penebar Swadaya Jakarta), Panen Lele 2,5 Bulan, Panen Bawal 40 Hari, Panen Ikan Mas 2,5 Bulan, Panen IKan Patin 3 Bulan. Tersedia kumpulan artikel budidaya ikan air tawar (23 jenis ikan), kumpulan artikel budidaya nila gesit. Miliki buku Kiat Sukses Beternak Kodok Lembu. Hubungi 081 563 235 990.

24 April 2008

Mutiara air tawar

Seri budidaya mutiara air tawar. Dulu, mutiara hanya datang dari lautan. Karena tiram mutiara, sebagai hewan pembuatnya hidup di air laut. Tapi sekarang tidak lagi. Mutiara tak hanya datang dari lautan, tapi datang juga dari daratan. Mengapa. Karena hewan pembuatnya hidup di air tawar. Sesuai dengan asalnya, maka penulis sekaligus sebagai pelopor memberi nama mutiara air tawar.

Mutiara air tawar tak kalah indahnya dengan mutiara air laut. Struktur pada setiap bagiannya hampir sama, terutama bagian luarnya, sehingga bagian itu bisa memancarkan beragam sinar seperti sinar yang dipancarkan mutiara laut. Justru, mutiara air tawar punya ciri khas tersendiri. Ciri khas itulah yang pasti akan menjadi daya tarik tersendiri di hati para pecinta mutiara.

Salah satu ciri khas mutiara air tawar adalah sebagian besar warnanya putih dengan garis-garis merah jambu dan perak. Ketika sebuah sinar menimpanya, mutiara air tawar akan memancarkan cahaya putih, merah jambu dan perak. Pancaran itu akan pecah ke berbagai arah. Sungguh suatu pemandangan yang sangat indah dan mengagumkan.

Proses terbentuknya mutiara air tawar tidak berbeda dengan proses terbentuknya mutiara air laut. Dimulai dengan memasukan inti dalam tubuh kerang yang disertai dengan mantel. Inti tersebut akan diselimuti oleh beberapa jenis zat pembentuk mutiara, seperti zat kapur, kalsium. Penyelimutan mulanya terjadi pada bagian mantel, meluas ke bagian lain, dan akhirnya seluruh bagian inti terselimuti oleh zat-zat itu. Proses itu berlangsung berbulan-bulan hingga bagian inti yang sudah dislimuti menjadi keras, seperti batu. Itulah mutiara air tawar.

Kini untuk mendapatkan mutiara tidak susah lagi. Tidak perlu harus menyelam ke dasar laut yang penuh dengan risiko. Risiko dihempas gelombang. Risiko dimakan ikan hiu dan risiko lainnya akibat sering berenan dalam air laut. Kalaupun diperoleh dengan cara membudidayakan, budidaya mutiara tidak harus di air laut, diair tawarpun sudah berhasil. Tinggal pengelolaannya saja yang harus diperbaiki agar bisa mendapatkan mutiara dalam jumlah banyak dan kualitas yang nomor satu. Bahkan membudidayakan mutiara air tawar memiliki kelebihan dibandingkan membudidayakan mutiara air laut.

Pertama, lahan budidaya dekat dengan rumah. Keadaan itu akan memudahkan dalam pengontrolan. Pengontrolan sangat penting untuk melihat perkembangan hewan yang dipelihara dan keadaan lingkungannya. Sehingga apabila ada kendala yang menghambat proses budidaya dapat dengan segera diatasi. Pengontrolan juga sangat penting dalam menjaga hewan yang dipelihara terhadap tangan-tangan jahil, sehingga keamanannya bisa terjamin.

Pencurian dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar. Tidak seperti lahan budidaya mutiara laut yang jauh dari rumah. Keadaan itu akan menyulitkan dalam pengontrolan. Sehingga untuk melihat perkembangan hewan yang dipelihara dan lingkungannya sangat sulit dan apabila ada kendala yang menghambat proses budidaya tak bisa segera diatasi. Demikian juga dengan keamanan tak bisa dijamin.

Kedua, tidak perlu lahan yang luas. Karena budidaya mutiara air tawar dapat dilakukan di tempat yang tidak terlalu luas. Dengan kolam seluas 100 m2, budidaya mutiara air tawar dapat dilakukan. Namun alangkah lebih baiknya, lahan budiaya itu berukuran 500 – 1.000 m2. Selain di kolam, budidaya mutiara air tawar juga dapat dilakukan di bak-bak yang dibuat dekat rumah. Lain halnya dengan budidaya mutiara air laut yang membutuhkan lahan yang luas.

Ketiga, mudah dalam pengelolaannya. Budidaya mutiara air tawar dilakukan di tempat yang tidak luas. Keadaan itu akan memudahkan dalam persiapan wadah, penebaran benih dan peletakan inti serta pemanenan. Dengan mengeringkan, lalu mengairi kembali, wadah budidaya sudah bisa digunakan. Untuk menangkap hewan yang akan diberi inti juga sangat mudah.

Hanya dengan sebuah alat yang sederhana hewan itu bisa ditangkap. Demikian pula saat panen. Tinggal menurunkan air sedikit, hewan yang sudah bermutiara sudah bisa ditangkap dan diambil mutiaranya. Tidak seperti budidaya mutiara laut yang sangat sulit dalam pengelolaannya, mulai dari persiapan sampai pemanenan.