Pertama, karena kekurangan oksigen atau kandungan oksigen dalam air sangat rendah. Itulah kemungkinan yang paling besar. Karena oksigen sangat diperlukan dalam proses pernapasan, apalagi ikan berasal dari sungai. Kandungan oksigen yang rendah biasanya terjadi pada pagi hari.
Karena oksigen hasil proses fotosintesa pada siang hari habis digunakan untuk pernapasan dimalam hari. Berbarengan dengan itu, kandungan CO2 sebagai hasil dari proses pernapasan pada malam hari meningkat. Sedangkan kehadiran CO2 sangat tidak diinginkan oleh ikan.
Ada berbagai cara untuk mengatasi kejadian itu. Pertama, dengan menambah debit air yang masuk ke kolam itu. Aliran air yang besar bisa merangsang terjadinya difusi oksigen, sehingga oksigen dari udara akan masuk ke dalam air. Kedua, dengan memasang aerasi di ber-bagai bagian kolam. Namun cara ini sangat mahal dan tidak efisien. Ketiga, dengan tidak memberi perlakuan apa-apa. Karena itu tidak berlangsung lama. Setelah matahari terbit, akan terjadi fotosintesa dan oksigen dalam air akan segera meningkat lagi.
Kedua, karena ikan itu sakit. Ikan mas yang sakit tidak akan bisa berenang normal, apalagi bergerak cepat untuk menangkap makanan, tapi akan bertahan hidup di permukaan sambil sekali-kali bergerak miring. Hanya ada satu cara untuk mengatasi ikan sakit, yaitu ikan tersebut harus diobati. (Lihat teknik pengobatan penyakit).
Ketiga, karena salah dalam melakukan penebaran, terutama ikan yang baru saja tiba dari pengangkutan. penebaran yang salah dapat menyebabkan ikan kaget, karena suhu dalam wadah pengangkutan lebih panas dari suhu air kolam. Untuk mengatasinya dapat dilakukan penebaran yang benar, yaitu sebelum ditebar, air dari kolam dimasukan sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkutan. Apabila suhunyasudah sama, baru ditebar.