Dapatkan buku-buku karya Usni Arie terbaru (Penebar Swadaya Jakarta), Panen Lele 2,5 Bulan, Panen Bawal 40 Hari, Panen Ikan Mas 2,5 Bulan, Panen IKan Patin 3 Bulan. Tersedia kumpulan artikel budidaya ikan air tawar (23 jenis ikan), kumpulan artikel budidaya nila gesit. Miliki buku Kiat Sukses Beternak Kodok Lembu. Hubungi 081 563 235 990.

30 May 2008

Budidaya Nila merah - Kebiasaan makan

Atas dasar kebiasaan makanan atau food habit, ikan dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu herbivore, karnivora dan omnivora. Herbivor adalah ikan pemakan tumbuhan, seperti gurame dan tawes. Karnivor adalah ikan pemakan daging, seperti ikan lele dan gabus. Omnivor adalah ikan pemakan segala, baik tumbuhan maupun hewan.

Nila merah termasuk omnivore atau ikan pemakan segala, baik tumbuhan maupun hewan. Kebiasaan itu tergatung umurnya. Pada saat larva, setelah habis kuning telur, nila merah suka dengan phyto plankton. Besar edikit atau saat benih sangat suka dengan zooplankton, seperti Rotifera sp, Impusoria sp, Daphnia sp, Moina sp and Cladocera sp. Setelah dewasa sangat suka dengan cacing, seperti cacing tanah, cacing darah dan tubifex.


Atas dasar kebiasaan tempat makan, ikan juga digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu ikan bottom feeder, middle feeder dan floating feeder. Bottom feeder adal ikan pemakan dasar perairan, seperti ikan mas. Middle feeder adal pemakan di tengah peairan. Floating feeder adal pemakan di permukaan air.

Nila merah bukan bottom feeder, tetapi floating feeder. Ikan ini akan bergerak cepat ketika diberi pakan tambahan. Meski begitu, terkadang nila merah juga bersifat bottom feeder, yaitu memakan pada dasar perairan, pematang dan pada benda lainnya. Tetapi tidak sampai mengaduk-ngaduk atau merusak pematang seperti ikan mas

Tas dasar cara makan, ikan dibagi kedalam dua golongan, yaitu ikan yang aktif dan ikan yang fasif. Nila merah termasuk ikan yang aktif. Ikan itu akan bergerak dengan cepat ketika diberi pakan tambahan. Penciumannya sangat tajam. Meski termasuk ikan yang aktif tetapi bila sudah kenyang akan menghindari pakan itu.

Kebiasaan makanan, kebiasaan makan dan kebiasaan cara makan harus dipelajari betul-betul agar dalam pengelolaan pemberian pakan tambahan bisa teratur. Dosis pakan sering ditentukan dengan persentase jumlah pakan, tetapi ada juga yang tidak menentukan dosis pakan. Cara pemberiannya dilakukan secara adlibitum, yaitu diberi pakan ketika lapar dan dihentikan bila sudah kenyang.