Dapatkan buku-buku karya Usni Arie terbaru (Penebar Swadaya Jakarta), Panen Lele 2,5 Bulan, Panen Bawal 40 Hari, Panen Ikan Mas 2,5 Bulan, Panen IKan Patin 3 Bulan. Tersedia kumpulan artikel budidaya ikan air tawar (23 jenis ikan), kumpulan artikel budidaya nila gesit. Miliki buku Kiat Sukses Beternak Kodok Lembu. Hubungi 081 563 235 990.

01 June 2008

Ikan Mas - Nila - Patin - Membuat kolam air deras

Nila merah juga bisa dipelihara di kolam air deras. Ciri khas KAD adalah ukurannya sangat sempit, jauh lebih sempit dari kolam tanah. Kolam tanah yang umum digunakan memiliki luas antara 500 – 1.000 m2. Bahkan ada kolam tanah yang luasnya 2.000 m2. Sedangkan luas KAD hanya di bawah 50 m2, paling luas 33 m2.

Meski sempit, tetapi KAD bisa digunakan untuk memelihara ikan mas dengan kepadatan tinggi. Dengan kepadatannya yang tinggi, sebuah KAD dapat menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 2 ton setiap periode pemeliharaan. Jika dihitung dengan detail, maka sudah dipastikan sebuah KAD memiliki produktivitas yang sangat tinggi, yaitu 60 – 70 kg.

Berbeda dengan produktivitas kolam tanah. Pengalaman penulis, dan juga hasil survei di beberapa pembudidaya, bahwa sebuah kolam tanah yang luasnya 500 m2 hanya bisa menghasilkan ikan konsumsi sebanyak 1 ton. Jadi jikan dihitung dengan detail, maka produkstivitas kolam tanah hanya 2 kg/m2, atau 30 kali lipat lebih rendah dari KAD. Karena produktivitasnya yang tinggi, maka pemeliharaan ikan di KAD disebut sistem pemeliharaan ikan secara intensif.

Ciri khas lainnya adalah debit air di KAD sangat besar, jauh lebih besar dari kolam biasa, atau kolam tanah. Debit air di kolam tanah sangat kecil, paling besar 10 liter/detik. Sedangkan pada KAD, debit airnya minimal 20 liter/detik. Bahkan di akhir pemeliharaan, debit airnya bisa mencapai 50 liter/detik.

Aliran air, atau pemberian debit air pada kolam memiliki tujuan utama untuk mensuplay oksigen, agar kandungan oksigen dalam kolam tetap tinggi. Dengan oksigen yang tinggi, maka ikan-ikan dapat bernapas dengan bebas, sehingga ikan-ikan dapat hidup dengan baik, dan napsu makannya tinggi.

Debit air di kolam tanah sangat kecil. Aliran itu tak mampu menyebar, atau bersirkulasi dengan baik. Sudah pasti, aliran itu juga tak mampu menciptakan kandungan oksigen yang sangat tinggi secara kontinyu. Hanya pada waktu-waktu tertentu saja, terutama pada tengah hari, yaitu setelah terjadi photosintesa.

Sedangkan waktu lainnya, kandungan oksigen di kolam tanah sangat rendah, terutama pagi hari, karena oksigen habis digunakan sepanjang malam. Maka tak heran jika banyak ikan yang kekurangan oksigen. Dalam keadaan ini, jangan untuk makan, untuk mempertahankan hidup saja sulit.

Debit air di KAD sangat tinggi. Aliran ini sangat mudah untuk bersirkulasi ke seluruh bagian kolam. Sudah jelas, aliran ini mampu menciptakan kandungan oksigen sangat tinggi secara kontinyu. Tak mengenal waktu, baik siang, sore, maupun pagi hari. Jarang terlihat ikan-ikan yang kekurangan oksigen.

Debit air yang tinggi pada KAD, selain untuk suplay oksigen, juga untuk membuang habis semua kotoran dalam kolam itu sendiri. Kotoran pada sebuah kolam bisa berupa lumpur, sisa pakan, kotoran ikan, dan kotoran lainnya. Semua kotoran itu dapat menurunkan kualitas air kolam. Pada kualitas air yang rendah, maka proses pernapasan ikan terganggu dan napsu makan ikan menjadi rendah.

Karena debitnya yang besar, maka seluruh bagian KAD harus kuat dan kokoh, agar tidak mudah terkikis aliran air. Bahan baku dalam pembuatan KAD adalah semen, pasir, dan batu. Campuran ke tiga bahan ini disebut beton. Selain batu, ada juga pembudidaya yang menggunakan bahan batako. Namun bahan ini kurang begitu kuat, dan dalam waktu yang tidak terlalu lama harus diperbaiki.