Larutan sperma ikan baung adalah cairan dari sperma ikan baung yang dicampur dengan larutan garam 0,9 persen (larutan infus manusia). Larutan itu berfungsi sebagai pengencer, karena sperma dari dalam tubuh ikan baung terlalu kental dan sangat sedikit, tidak cukup untuk dicampurkan ke dalam telur yang jumlahnya banyak.
Selain sebagai pengencer larutan garam 0,9 persen berfungsi juga sebagai pengawet. Sperma yang telah dicampur dengan larutan tidak akan aktif dan bisa tahan sampai satu jam. Sperma akan akan bila dicampur air. Larutan sperma dibuat sebelum streefing, setelah mempersiapkan bak penetasan
Cara membuat larutan sperma :
a. Tangkap satu ekor induk jantan dengan sekup net, lalu potong induk jantan secara vertikal 1 cm di belakang batok kepala, tapi tidak sampai putus, lalu keluarkan darahnya.
b. Bedah perut induk jantan dengan menggunting kulit perut memanjang mulai dari lubang kelamin ke arah kepala, dan gunting pula bagian dada 1 – 2 cm ke kiri dan kanan.
.
c. Keluarkan usus dan bagian perut lainnya dengan cara menggunting kedua bagian ujungnya. Dengan cara itu, dua kantung sperma akan terlihat, yaitu berwarna putih, berbentuk seperti insanga dan terletak dalam rongga perut.
d. Angkat dengan pinset kedua kantung sprema dengan cara menggunting pada ke dua bagian ujungnya dan bersihkan darahnya dengan meletakan pada tisu.
e. Masukan 100 – 200 ml larutan fisiologis ke dalam gelas.
f. Pecahkan kantung sperma dengan menggunting sisi kantung sperma yang paling banyak mengandung sperma dengan jarak 1 mm.
g. Peras kantung sperma hingga spermanya keluar dan masukan cairan sperma kedalam larutan fisiologis, lalu aduk dengan sendok hingga homogen. Larutan sperma siap digunakan. Sperma tidak aktif selama dicampur dengan larutan fisiologis.