Dapatkan buku-buku karya Usni Arie terbaru (Penebar Swadaya Jakarta), Panen Lele 2,5 Bulan, Panen Bawal 40 Hari, Panen Ikan Mas 2,5 Bulan, Panen IKan Patin 3 Bulan. Tersedia kumpulan artikel budidaya ikan air tawar (23 jenis ikan), kumpulan artikel budidaya nila gesit. Miliki buku Kiat Sukses Beternak Kodok Lembu. Hubungi 081 563 235 990.

01 June 2008

Budidaya Nila Merah - Siklus hidup dan perkembangbiakan

Siklus hidup ikan nila merah melewati lima fase kehidupan, yaitu telur, larva, benih, konsums dan induk. Ciri setiap fase berubah. Demikian juga dengan bentuk dan ukuran tubuh serta sifat-sifatnya. Semua fase dilewati dalam waktu yang berbeda-beda. Dari semua fase, konsumsi merpakan suatu fase komersil pada sebuah usaha.

Telur merupakan fase awal kehidupan nila merah, dimana bakal anak itu baru dikeluarkan induknya. Fase ini dicirikan dengan bentuknya yang bulat, berwarna kuning dan bersifat tidak melekat. Telur nila merah berdiameter antara 2 – 2,5 mm. setiap butir memiliki berat rata-rata 0,02 mg.

Fase telur merupakan masa kritis dan dilewati selama 6 – 7 hari atau tergantung suhu air, kemudian berubah menjadi fase larva yang masih memiliki kuning telur atau makanan cadangan. Fase itu dilewati selama 2 – 3 hari. Selama fase itu tidak memerlukan pakan dari luar, tetapi akan menghabiskan makanan cadangan itu.

Dari larva berubah menjadi fase benih. Panjang dan berat tubuh berubah setiap saat. Dalam sebulan larva berubah menjadi benih berukuran panjang antara 2 – 3 cm dengan berat antara 0,8 – 1,2 gram. Sebulan kemudian panjang dan beratnya berubah menjadi 4 – 8 cm dengan berat antara 3 – 6 gram.

Pada umur tiga bulan benih tersebut bertambah besar hingga menjcapai panjang antara 10 – 12 cm dengan berat 15 – 20 gram. Tiga bulan kemudian atau pada umur 6 bulan dari telur, nila merah sudah mencapai konsumsi, yaitu ukuran ikan yang umum dimakan oleh orang. Konsumsi ini biasanya berukuran panjang antara 15 – 20 cm dengan berat antara 300 – 400 gram.

Pada ukuran ini sebenarnya nila merah sudah menjadi calon induk dan mulai belajar untuk memijah, namun untuk menjadi calon induk yang baik harus ditunggu 1 – 2 bulan kemudian. Fase induk atau masa produktif induk berlangsung selama 1 – 1,5 tahun. Setelah itu berubah menjadi fase yang tidak produktif, dinmana induk masi bisa memijah, tetapi kualitas anaknya sudah kurang baik.

Nila merah tidak melahirkan anak seperti ikan seribu (Lebistes leticuatus). Nila merah bukan juga pemijah, seperti ikan mas. Nila merah adalah mouth breeder, yaitu ikan yang merawat telur hingga larva dalam mulut. Kemudian larva akan diasuh dalam air hingga larva dapat berenang bebas dan bisa menncari makan sendiri.

Pemijahan nila merah tidak seperti ikan mas, setelah mengeluarkan telur lalu pergi, seperti orang kawin tapi tidak bertanggung jawab kepada anak istrinya. Pemijahan nila merah mirip sekali dengan pemijahan gurame, yaitu membuat sarang, mengeluarkan telur, lalu mengasuh anaknya. Namun tentu saja memiliki perbedaannya.

Proses pemijahan nila merah diawali dengan pembuatan sarang. Sarang dibuat di dasar perairan berupa lekukan dengan diameter antara 1,5 – 2 kali panjang tubuhnya..Pekerjaan itu dilakukan oleh jantan. Sarang tidak harus berupa lekukan tetapi bisa saja berupa areal sebagai batas tortorial, seperti yang terjadi dalam akuarium dan jaring terapung.

Selesai membuat sarang, jantan akan mengajak pasangannya untuk memijah. Betina akan mengeluarkan telur dan diletakan pada sarang itu. Pada saat yang bersamaan jantan akan mengeluakan sperma. Pada saat itulah terjadi pembuahan. Kegiatan pengeluaran telur dan sperma dilakukan secara bertahap hingga telur dan spermanya habis.

Seekor induk betina berukuran 500 gram dapat mengeluarkan telur sebanyak 1.000 – 1.500 butir. Tentu saja jumlah itu tergantung dari ukuran dan berat induk betina. Telur-telur yang sudah dikeluarkan akan disedot oleh induk betina lalu dirawat sampai menetas dalam mulutnya. Karena itu salah satu tanda induk betina yang sudah mengerami adalah mulut selalu tertutup dan agak gembung.