Mutiara atau pearl. Benda kecil nan indah. Karena keindahannya, mutiara dijadikan sebagai perhiasan, terutama perhiasan wanita. Dengan berhiaskan mutiara, seorang wanita akan nampak lebih anggun. Pesonapun muncul dari wajahnya dan menjadi pusat perhatian. Tak hanya pria, wanita lain juga turut mengaguminya. Mutiara memang sangat dekat dengan kehidupan wanita. Tak heran bila setiap wanita di dunia selalu mendambakannya.
Karena keindahannya pula, mutiara menjadi sebuah kata yang sakral dalam mengungkapkan perasaan tulus seorang pria kepada wanita pujaannya. Dengan ungkapan Kau Bagaikan Mutiara sudah cukup bagi wanita untuk mengetahui sedalam apa cinta pria itu. Cinta itu anugrah. Siapapun berhak memilikinya. Siapapun berhak memberi-nya. Siapapun berhak menerimanya. Manusia lahir dari cinta.
Jaman dulu, mutiara hanya dipakai oleh ratu dan putri raja. Rakyat jelata tidak boleh memakainya. Karena benda itu hanya boleh dimiliki oleh keluarga raja saja. Siapa yang menemukan mutiara harus diserahkan ke istana. Raja yang bijak akan memberikan imbalan yang sangat besar dengan uang emas dan diakuninya sebagai keluarga istana. Rakyat mana yang tidak tertarika kala itu.
Selain dipakai sebagai perhiasan ratu dan putri, mutiara juga dipakai sebagai permata pada mahkota raja, terutama Raja Inggeris, Prancis dan Raja India. Karena benda itu sangat diagungkan dan mahkota merupakan lambang kekuasaan. Raja mana yang tak bermahkota. Saat ini juga permata masih digunakan sebagai permata pada lambang kekuasaan itu.
Selain indah, mutiara juga termasuk barang langka. Langka selain karena jarang diperlihatkan dimuka umum, juga tidak tahu siapa saja pemiliknya. Yang pasti hanya segelintir orang saja. Kalaupun ada orang yang memiliki, tak mungkin harus terus terang pada orang lain. Karena semua itu akan membuat hidupnya tidak nyaman. Tak heran bila harga benda ini sangat mahal. Tidak semua orang bisa membelinya.
Muncul pertanyaan. Kenapa mutiara itu sangat indah. Darimanakah asalnya dan dimana bisa ditemukan. Lalu, bagaimanakah cara memperoleh benda itu. Susah atau mudahkah. Pertanyaan lain juga muncul. Kenapa benda sekecil itu sangat mahal harganya. Siapakah yang menciptakan benda indah itu. Dan Bagaimanakah benda kecil dan padat itu bisa tercipta.
Mutiara memang sangat indah. Indah bukan hanya karena bentuknya. Lebih dari itu. Indah karena dari benda terpancar beragam warna sinar yang menyilaukan. Mutiara bisa diibaratkan seperti sebuah benda yang memiliki puluhan sumber cahaya dan cahaya itu akan memancar dengan sendirinya tatkala sebuah sinar lain menimpanya. Pancaran itu melahirkan sebuah pemandangan yang sangat unik. Keunikan yang tidak ditemukan pada benda lain.
Selain indah, mutiara juga termasuk benda langka, tidak seperti emas dan perhiasan lainnya. Mutiara tak bisa ditemukan di sembarang tempat. Mutiara hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu yang jauh dari kehidupan manusia. Bukan di darat ataupun dalam perut bumi, tapi di laut yang luas. Bukan di pantai atau tempat yang dangkal, tapi di laut yang dalam.
Untuk mendapatkan sebutir mutiara tidak mudah. Perlu keahlian khusus dan berisiko tinggi. Karena laut memang bukan tempat hidup manusia. Laut adalah tempat hidup ikan, dan binatang air lainnya. Alat pernapasan manusia dan ikan berbeda. Manusia bernapas dengan paru-paru, sedangkan ikan bernapas dengan insang. Manusia tak bisa hidup dalam air, karena paru-paru manusia tak bisa digunakan untuk bernapas dalam air. Kalaupun bisa hanya beberapa saat saja, paling lama satu jam.
Hanya orang yang pandai menyelam yang bisa mendapatkannya. Itupun perlu dibantu dengan alat lain agar bisa tahan lama menyelam dalam air. Selain itu, mereka harus berhadapan dengan ganasnya gelombang yang sewaktu-waktu bisa menghempaskannya dan juga ancaman dari binatang-binatang buas, seperti ikan hiu yang selalu mengincarnya. Tak jarang pencari mutiara yang menjadi korban. Belum lagi pengaruh buruk akibat sering menyelam dalam laut yang akan dirasakan nanti pada masa tua. Sungguh suatu risiko yang tak diinginkan semua orang.
Dengan keahliannya, para pencari mutiara akan menyelam dalam air laut dengan waktu yang cukup lama dan dengan kedalaman tertentu. Mereka akan menangkap hewan yang telah berjasa membuat benda yang dicarinya. Bila sudah menemukan, mereka akan membawa hewan itu ke dalam kapal atau ke tempat aman, lalu memeriksa satu persatu. Namun ternyata tidak semua hewan yang telah ditangkapnya menyimpan mutiara. Kadang mereka pulang dengan tangan hampa.
Lalu, hewan apa yang telah berjasa membuat benda yang indah dan mahal itu. Ternyata, bukan ikan paus yang bertubuh bongsor, bukan pula ikan hiu yang sangat buas dan sombong. Tapi dia hanya binatang kecil yang lemah dan tak pandai berenang. Dia hanya bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan kakinya yang pendek dan sekali-kali muncul. Itulah tiram atau kerang. Hewan yang bisa dibilang unik, karena seluruh tubuhnya terbungkus oleh cangkang yang sangat keras.
Lalu, bagaimana pula mutiara itu bisa tercipta. Ini sebuah cerita. Jaman dulu, ada sekelompok putri kayangan yang turun ke bumi. Mereka sedang bermain di tepi pantai, bercengkrama dengan melempakan batu dan pasir ke tubuh yang lain. Celaka, mata salah satu diantara mereka terkena pasir. Putri itu menangis dan air matanya mengalir dengan deras. Bersamaan dengan itu, ada beberapa buah batu yang masuk ke tubuh kerang dan batu itu terkena tetesan air mata putri yang sedang menagis. Seketika batu itu berubah menjadi mutiara. Raja segera mengambil mutiara itu dan menyimpannya sebagai benda yang paling berharga di kerajaannya.
Tapi. itu hanya sebuah dongeng belaka. Kejadian yang sebenarnya tidak seperti dalam cerita itu. Karena sebuah mutiara tercipta melalui proses alam yang sangat unik dan memakan waktu yang cukup lama. Bermula dari sebuah benda yang masuk ke dalam tubuh kerang. Bisa berupa batu, pasir atau hewan lain, seperti cacing. Kerang menolak, namun tubuhnya tak bisa mengeluarkan benda asing itu. Akhirnya benda asing itu terbungkus oleh zat-zat yang keluar dari tubuhnya dan semakin lama semakin membesar, hingga tercipta sebuah benda padat yang berkilauan. Itulah mutiara.
Demikian beberapa alasan kenapa mutiara termasuk benda langka. Benda yang langka sudah pasti harganya sangat mahal. Hanya orang kaya yang mampu membelinya. Sedangkan orang yang tak berkantong tebal mana mungkin bisa membelinya. Mungkin mereka hanya bisa mendengarnya saja. Beruntung sekali bagi mereka yang pernah melihatnya. Tapi jangan harap bisa memiliki apalagi untuk memakainya.
Di dunia ada tiga buah jenis mutiara, yatu mutiara asli dan mutiara tiruan (imitasi). Pengolongan itu didasarkan pada asal dan proses terjadinya benda itu. Kedua jenis mutiara itu bisa dibedakan dari keadaannya, yakni berat, diameter, struktur dan ketahanan. Namun untuk membedakan mana yang asli dan mana yang tiruan itu tidak mudah. Hanya orang-orang yang tahu persis yang bisa melakukannya.
Mutiara asli adalah mutiara yang berasal alam. Benda itu terbentuk akibat adanya proses yang terjadi dalam tubuh hewan. Proses itu tak mungkin bisa dilakukan oleh manusia. Karena prosesnya tak semudah membalikan tangan. Proses pelapisan mutiara terjadi secara bertahap dan sangat unik. Selain itu, proses ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Mutiara asli terbagi lagi menjadi dua golongan, yaitu mutiara alam dan mutiara kultur.
Mutiara tiruan adalah mutiara yang bukan berasal dari alam. Benda itu terbentuk bukan dari proses yang terjadi dalam tubuh hewan. Mutiara tiruan adalah mutiara yang sengaja dibuat oleh manusia. Proses pembuatan tidak sesulit proses yang terjadi di alam dan tidak membutuhkan waktu berbulan-bulan. Pembuatan mutiara tiruan dipelopori oleh seorang yang berkebangsaan Prancis yang bernama Jaquin pada tahun 1656.
Mutiara asli hanya memiliki berat maksimal satu grain saja, sedangkan mutiara tiruan bisa memiliki berat lebih dari itu. Mutiara asli berdiameter kurang dari 20 mm, sedangkan mutiara tiruan bisa lebih dari itu. Mutiara asli memiliki struktur kristal sangat padat dan rapat, sehingga bisa memancar cahaya lebih banyak dan tidak tembus cahaya, sedangkan mutiara tiruan berstruk kristal tipis dan pancaran cahayanya hanya sedikit dan tembus cahaya. Mutiara asli sangat tahan terhadap panas, amoniak, sodium hydroxide dan tahan lama serta tidak mudah pecah, sedangkan mutiara tiruan adalah sebaliknya. Mutiara asli tidak mudah terkelupas.
Mutiara asli banyak bentuknya. Bentuk mutiara itu tergantung dari benda yang masuk ke dalam tubuh kerang. Bentuk mutiara itu diantaranya paragon (besar dan bagus), round (bulat), button (bagian atas cekung dan bagian bawah cembung), egg shaped (seperti telur), semispherical (setengah lingkaran), barocue (bentuk tak menentu), water round (titik air jatuh) dan masih banyak bentuk lainnya.